Cerita CGP
Assalamu'alaikum....
Jumpa lagi dengan saya, kali ini dengan momen yang berbeda. kalau dulu awal-awal bikin blog ini untuk kegiatan Pembatik 2022, kali ini momennya CGP angkatan 10. Apapun kegiatannya yang pasti positif untuk kemajuan pendidikan kita.
Kali ini saya akan bercerita sedikit pengalaman 1 bulan mengikuti PPGP, luar biasa pengalaman yang saya dapatkan. Modul 1.1 tentang filosofi pemikiran KHD memang luar biasa memberikan saya pemahaman dan membuka wawasan bagaimana seharusnya kita bertindak dan berperilaku sebagai guru dan pendidik. Filosofi KHD bahwa pendidikan "Menghamba pada anak", awalnya memberikan konflik batin tersendiri bagi saya, tetapi seiring dengan pembelajaran yang saya ikuti, pemahaman yang diberikan PP, fasilitator dan instruktur, akhirnya menyadarkan saya, bahwa "menghamba" pada dasarnya adalah berpihak pada anak.
Filosofi pemikiran KHD sangat relevan dengan pendidikan sekarang ini, bagaimana sebgai guru kita harus dapat memberikan pembelajaran yang memperhatikan kodrat alam dan kodrat jaman. Demikian dalamnya makna tersebut, pada jaman sekarang, perkembangan IT sangat cepat, maka sebagai guru kita juga harus memiliki kompetensi di bidang IT. Mengutip pembicaraan mantan Kapusdatin Bpk Chasan Habibie, "bila guru tidak menguasai IT, maka kita akan ditinggalkan murid kita 5 tahun kedepan". Tidak hanya bidang IT, pemikiran KHD juga relevan dengan pendidikan "menuntun", seorang guru adalah fasilitator, mengarahkan pembelajaran sesuai minat dan bakat anak, membimbing mereka menjadi manusia yang berkarakter dan berbudi pekerti.
Pada modul 1.2, CGP diberikan pemahaman mengenai nilai dan peran guru penggerak. Sebagai CGP, penguasaan ilmu saja tidak cukup untuk menjadikan kita seorang guru yang ideal, kita harus memiliki nilai guru penggerak, antara lain: berpihak pada murid, inovatif, mandiri, reflektif, kolaboratif. NIlai tersebut sangat diharapkan dimiliki setiap guru penggerak, agar dapat mengimplementasikan pembelajaran dengan lebih optimal.
Selain nilai guru penggerak, CGP harus memahami peran guru penggerak, yaitu menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain, menggerakkan komunitas praktisi, mendorong kolaborasi antar guru, mewujudkan kepemimpinan pembelajaran. Seorang guru penggerak seharusnya memiliki dan menerapkan peran tersebut dalam setiap proses pembelajaran dan kolaborasi, karena guru penggerak merupakan agen perubahan. Perubahan sendiri harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga membawa dampak yang signifikan bagi ekosistem pendidikan.
Demikian rekan-rekan sekalian, sekelumit pengalaman saya selama 1 bulan menjalani PPGP angkatan 10 tahun 2024, semoga menginspirasi dan bermanfaat. Sampai ketemu pada cerita lainnya.
Wassalamu'alaikum.....
Komentar
Posting Komentar