BEST PRACTICE: PEMANFAATAN M-LEARNING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
Latar Belakang
Menurut
Ki Hajar Dewantara, pendidikan yaitu tuntunan didalam hidup tumbuhnya
anak-anak, maksudnya pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya.
Fenomena yang terjadi di SMAN 4
Muara Teweh saat ini adalah peserta didik lebih tertarik dengan HP. HP
merupakan magnet yang luar biasa bagi peserta didik, dengan HP mereka bisa
fokus dan merasa bahagia. Berbanding terbalik dengan pembelajaran, mereka tidak
bisa fokus dan kurang berminat mengikutinya.
Itulah yang menjadi pokok masalah yang penulis alami pada proses
pembelajaran.
Berangkat dari
masalah tersebut, penulis perlu menggunakan strategi agar peserta didik bisa
fokus dan berminat mengikuti proses belajar. Maka dari itu penulis memutuskan
untuk menggunakan HP sebagai media pembelajaran dengan memanfaatkan portal
rumah belajar agar peserta didik bisa fokus dan berminat dalam proses
pembelajaran, karena pembelajaran berbasis TIK merupakan salah satu cara bagi
penulis untuk menuntun pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan kodrat
zaman yang dialami oleh peserta didik sekarang ini. Sesuai dengan fungsi
pendidik yaitu mengantarkan peserta didik agar siap hidup dan memberikan
kepercayaan kepada peserta didik bahwa di masa depan mereka akan mampu mengisi
zamannya (Ki Hajar Dewantara).
Rumusan Masalah
Best practice ini memfokuskan pada 3 rumusan masalah,
yaitu:
1. Apakah pemanfaatan
m-learning dapat meningkatkan minat peserta didik dalam proses pembelajaran?
2. Apakah model pembelajaran discovery learning
dapat meningkatkan pemahaman peserta didik?
3.
Bagaimanakah perbandingan sebelum dan sesudah pemanfaatan m-learning dan model
pembelajaran discovery learning?
Manfaat
1. Meningkatkan minat peserta didik dalam proses
pembelajaran.
2. Mermudahkan peserta didik dalam memahami
materi.
3. Menciptakan
suasana kelas yang menyenangkan
Hasil dan
Pembahasan
1.Partisipasi peserta didik sebelum pemanfaatan m-learning dalam proses belajar
Diperoleh data minat peserta didik sebelum
pemanfaatan m-learning pada kelas X8 adalah berminat sebesar 10%, merasa biasa
saja sebesar 25% dan merasa tidak berminat sebesar 78%.
2. Partisipasi peserta didik setelah pemanfaatan m-learning dalam proses belajar
Diperoleh data pemahaman materi setelah
penerapan model discovery learning pada kelas X8 adalah meningkat sebesar 88%, agak
meningkat sebesar 10% dan tidak meningkat sebesar 2%.
3. Perbandingan Partisipasi peserta didik sebelum dan
sesudah pemanfaatan m-learning dan model discovery learning
Berdasarkan data yang diperoleh pada nomor 1 dan 2
terlihat ada peningkatan minat peserta didik dalam proses pembelajaran yang
signifikan. Perbandingan minat peserta didik terhadap proses belajar sebelum
memanfaatkan m-learning dan model discovery learning hanya sebesar 10%, tetapi
setelah memanfaatkan m-learning dan model discovery learning terjadi
peningkatan minat terhadap proses belajar sebesar 78%.
Hal ini menggambarkan bahwa pemanfaatan
media belajar dan model pembelajaran sangat mempengaruhi minat dan fokus
belajar peserta didik. Dengan sumber belajar yang memadai dan media yang
peserta didik senangi, membuat proses belajar menjadi nyaman, menarik dan
efektif, pemahaman peserta didik juga meningkat.
Simpulan
Berdasarkan uraian di atas
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan pemanfaatan m-learning dapat
meningkatkan minat dan fokus belajar peserta didik.
2. Dengan penerapan model pembelajaran discovery
learning, terbukti dapat meningkatkan pemahaman materi peserta didik .
#PusdatinKemdikbudristek
#Pembatik2022
#RumahBelajar
#PlatformMerdekaMengajar
#DutaTeknologiKemdikbudristek
Komentar
Posting Komentar